Langkah Langkah Penelitian Tindakan Kelas

Langkah langkah penelitian tindakan kelas – Sekolah adalah rumah kedua bagi guru dan siswa. Jika sekolah adalah rumah, maka ruang kelas adalah ruangan. Kondisi kelas memegang peranan penting dalam kelancaran proses pembelajaran. Salah satu keberhasilan siswa di sekolah adalah dapat melihat apa yang dialami siswa sehari-hari di dalam kelas.

Jika Anda menemukan hambatan yang mempengaruhi siswa Anda dan itu masih ada, Anda harus segera menemukan solusi untuk masalah tersebut. Nah, salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan melakukan penelitian tindakan kelas.

Pada artikel ini, saya akan memberikan studi tindakan kelas langkah demi langkah. Namun sebelum melangkah ke langkah-langkah penelitian tindakan kelas, ada baiknya untuk mengetahui apa itu PTK.

Baca Juga : Contoh Judul Penelitian Tindakan Kelas

Pengertian Penelitian Tindakan Kelas

Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
Pengertian Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian kelas adalah penelitian yang dilakukan di dalam kelas, dengan menggunakan Langkah Langkah Penelitian Tindakan Kelas untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar guna mencapai hasil yang lebih baik dari sebelumnya. Penelitian kegiatan kelas membutuhkan waktu yang lama karena harus mampu mengimplementasikan kegiatan dan variabel yang dirancang untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Artinya penelitian jenis ini tidak bisa dilakukan dalam waktu 1-2 hari. Hasil yang diperoleh dengan PTK ini dapat dipublikasikan dalam jurnal ilmiah dalam rangka Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PDB).

Langkah Langkah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Langkah Langkah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Langkah Langkah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Seperti ini langkah langkah penelitian tindakan kelas:

  • mengidentifikasi dan merumuskan masalah;
  • menganalisis masalah;
  • merumuskan hipotesis tindakan;
  • membuat rencana tindakan dan pemantauannya;
  • melaksanakan tindakan dan mengamatinya;
  • mengolah dan menafsirkan data; dan
  • melaporkan.

 1.  Identifikasi Dan Perumusan Masalah – Langkah Langkah Penelitian Tindakan Kelas

Masalah PTK terkait dengan proses pembelajaran yang pada gilirannya menyebabkan perubahan perilaku guru, mitra penelitian dan siswa. Contoh soal PTK:

  • 1. Metode pengajaran, mungkin menggantikan metode tradisional dengan metode penemuan;
  • 2. Strategi pembelajaran yang menggunakan pendekatan pembelajaran terpadu bukan gaya belajar mengajar;
  • 3. Prosedur penilaian, seperti metode untuk meningkatkan penilaian saat ini/nyata;
  • 4. Mengembangkan atau mengubah sikap dan nilai yang dapat mengarah pada sikap yang lebih positif terhadap aspek kehidupan tertentu;
  • 5. Langkah Langkah Penelitian Tindakan Kelas bisa berguna sebagai Pengembangan profesional guru, seperti peningkatan keterampilan mengajar, pengembangan metode pengajaran baru, peningkatan kemampuan analisis, atau peningkatan kesadaran diri;
  • 6. Mengontrol dan secara bertahap memperkenalkan teknik modifikasi perilaku; dan
  • 7. Administrasi, meningkatkan efisiensi aspek-aspek tertentu dari administrasi sekolah (Cohen dan Manion, 1980: 181).

Kriteria dalam penentuan masalah :

  • 1. Pertanyaan harus penting bagi orang yang mengajukan pertanyaan dan juga penting dari perspektif pengembangan kelembagaan atau program;
  • 2. Masalahnya harus dalam lingkup pengobatan. Jangan memilih untuk meneliti terlalu banyak masalah yang memakan waktu;
  • 3. Rumusan masalah harus mengungkapkan beberapa dimensi dasar penyebab dan faktor, sehingga masalah dapat diselesaikan dari faktor-faktor dasar ini daripada fenomena yang dangkal.

Contoh masalah yang diidentifikasi sebagai prioritas untuk Langkah Langkah Penelitian Tindakan Kelas :

  • 1. Siswa IX memiliki kemampuan bertanya kunci yang rendah;
  • 2. Partisipasi siswa dalam proses pembelajaran bahasa Inggris rendah;
  • 3. Kualitas manajemen interaksi guru-siswa rendah;
  • 4. Kualitas pembelajaran bahasa Inggris yang rendah dalam mengembangkan keterampilan komunikasi bahasa; dan.

Rumusan Masalah Pada Langkah Langkah Penelitian Tindakan Kelas

Inti masalahnya adalah kesenjangan antara keadaan aktual dan keadaan yang diinginkan. Oleh karena itu, rumusan masalah harus memuat gambaran tentang realitas yang ada dan keadaan yang diinginkan.

NoMasalahRumusan
1Pertanyaan Kunci untuk Ditanyakan kepada Siswa SMP Berkemampuan Rendah IXSiswa kelas IX SMP seharusnya dapat mengajukan pertanyaan kunci, tetapi pada kenyataannya pertanyaan mereka lebih jelas
2Keterlibatan siswa yang rendah dalam proses pembelajaran bahasa InggrisSiswa di kelas bahasa Inggris diharapkan dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran menggunakan bahasa Inggris melalui kegiatan yang menyenangkan, namun pada kenyataannya mereka pasif.
3Buruknya kualitas manajemen interaksi guru-siswaPengelolaan interaksi guru-siswa seharusnya memungkinkan setiap siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran, namun pada kenyataannya interaksi ini hanya terjadi antara guru dengan beberapa siswa.
4Pembelajaran bahasa Inggris berkualitas rendah yang ditujukan untuk mengembangkan keterampilan komunikasi dalam bahasa tersebutProses pembelajaran bahasa Inggris harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar menggunakan bahasa tersebut. Berkomunikasi, namun dalam praktiknya kegiatan pembelajaran terbatas pada kosa kata, pengucapan dan struktur.

2. Analisis Masalah

Dalam Langkah Langkah Penelitian Tindakan Kelas, Analisis masalah diperlukan untuk mengidentifikasi dimensi masalah yang mungkin terjadi sehingga aspek-aspek pentingnya dapat diidentifikasi dan diberikan perhatian yang memadai.

Analisis masalah melibatkan beberapa jenis kegiatan, tergantung pada kesulitan yang ditunjukkan dalam pertanyaan masalah; melakukan analisis kausal dari kesulitan yang dihadapi, memeriksa hipotesis dengan meninjau data penelitian yang ada, atau memperoleh data awal untuk memperjelas masalah atau mengubah persepsi masalah penelitian .berpartisipasi. sudut personel.

Kegiatan ini dapat dilakukan melalui diskusi antara peserta studi dan fasilitator mereka dan tinjauan literatur yang relevan.

3.  Perumusan Hipotesis Tindakan

Hipotesis dalam Langkah Langkah Penelitian Tindakan Kelas bukanlah perbedaan atau hipotesis relasional, tetapi hipotesis tindakan. Rumus hipotesis tindakan berisi tindakan yang disarankan untuk menghasilkan perbaikan yang diinginkan.

Contoh hipotesis tindakan akan diberikan di sini. Ini adalah kasus di kelas di mana siswa lambat dalam pemahaman bacaan.

Dari analisis pertanyaan, peneliti menyimpulkan bahwa siswa ini memiliki kebiasaan membaca yang buruk dalam memahami makna bahan bacaan dan perlu meningkatkan “persiapan pengalaman” mereka untuk memahami konteksnya.

Maka hipotesis tindakannya adalah sebagai berikut: “Kecepatan membaca siswa meningkat jika kebiasaan membaca yang salah diperbaiki dengan teknik korektif yang tepat dan peningkatan ‘kesiapan pengalaman’ untuk memahami konteks membaca.”

NoMasalahRumusanHipotesis Tindakan
1Rendahnya kemampuan mengajukan pertanyaan kunci kepada siswa SMP IXSiswa di kelas SMPN IX seharusnya dapat mengajukan pertanyaan kritis, namun pada kenyataannya pertanyaan mereka lebih bersifat klarifikasi.Jika soal kekritisan siswa SMPN Tingkat IX dijadikan penilaian Kualitas pertunangan mereka setelahnya Misalnya diskusi, kemampuan untuk mengajukan pertanyaan kunci mereka akan meningkat.
2Keterlibatan siswa yang rendah dalam proses pembelajaran bahasa InggrisSiswa di kelas bahasa Inggris harus berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran menggunakan bahasa Inggris melalui: Menyenangkan, tetapi mereka sebenarnya pasif.dengan kegiatan menarik dimana mereka belajar menggunakan bahasa Bahasa Inggris, Keterlibatan Siswa Kegiatan belajar akan meningkat, Begitu juga dengan motivasi belajar mereka.
3Pembelajaran bahasa Inggris berkualitas rendah yang ditujukan untuk mengembangkan keterampilan komunikasi dalam bahasa tersebutProses pembelajaran bahasa Inggris harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar menggunakan bahasa tersebut. Melalui kegiatan pembelajaran yang komunikatif namun otentik terbatas pada kosakata, pengucapan dan struktur.Jika kegiatan belajar fokus pada pengembangan kompetensi komunikatif Berbicara bahasa Inggris, kualitas pembelajaran akan meningkat.

Langkah-Langkah Studi Kinerja Kelas – Berikut adalah contoh lengkap Sistem Proposal Studi Kinerja Kelas (Classroom Performance Study)

A.   Judul Penelitian

Judul harus singkat dan spesifik, tetapi cukup jelas untuk menggambarkan masalah yang akan diselidiki dan tindakan untuk diselesaikan.

B.   Bidang Kajian

Tuliskan bidang kajian penelitianmu.

C.   Pendahuluan

Studi Tahap demi Tahap Kinerja Kelas Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memecahkan masalah pendidikan dan pembelajaran.

Menjelaskan bahwa masalah yang diteliti merupakan masalah nyata di sekolah dan didiagnosis oleh guru sekolah dan/atau tenaga kependidikan lainnya.

Pada Langkah Langkah Penelitian Tindakan Kelas, Masalah yang diteliti merupakan masalah penting dan mendesak yang dapat dilaksanakan baik dari segi waktu, biaya maupun daya dukung lainnya yang dapat memperlancar penelitian.

Setelah mengidentifikasi pertanyaan penelitian, Anda harus hati-hati menganalisis dan menjelaskan akar penyebab masalah.

Penting juga untuk menggambarkan kolaborasi antara anggota studi dalam mengidentifikasi masalah dan akar penyebabnya. Prosedur yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah memerlukan penjelasan yang jelas dan sistematis.

D.   Perumusan Dan Pemecahan Masalah Dalam Langkah Langkah Penelitian Tindakan Kelas

1.    Perumusan Masalah

Merumuskan pertanyaan penelitian dalam bentuk kata-kata penelitian kelas. Saat mengajukan pertanyaan, jelaskan definisi, asumsi, dan ruang lingkup batasan penelitian.

Rumuskan masalah dengan kalimat tanya, usulkan alternatif tindakan yang akan diambil dan usulkan indikator keberhasilan untuk mengharapkan hasil yang positif, serta metode untuk mengukur dan mengevaluasi indikator tersebut.

2.    Pemecahan Masalah

Jelaskan tindakan alternatif yang diambil untuk memperbaiki masalah. Metode dan konsep yang digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian harus sesuai dengan prinsip penelitian kelas. Identifikasi solusi masalah berdasarkan akar penyebab masalah dan ambil tindakan yang jelas dan tepat sasaran.

3.    Tujuan Penelitian

Berdasarkan pertanyaan yang diajukan, uraikan secara singkat tujuan penelitian yang ingin dicapai. Uraikan secara jelas maksud dan tujuan untuk mengukur tingkat keberhasilan pencapaian.

4.    Kontribusi Hasil Penelitian

Mendeskripsikan kontribusi hasil terhadap mutu pendidikan dan/atau pembelajaran sehingga bermanfaat bagi siswa, guru, dan komponen sekolah lainnya. Jelaskan inovasi yang akan dihasilkan dari penelitian ini.

E.   Kajian Pustaka

Deskripsi yang jelas tentang teori dan tinjauan literatur dari mana ide-ide di balik proyek penelitian tindakan yang diusulkan lahir. Ini juga menyajikan teori, temuan, dan bahan penelitian lain yang mendukung tindakan yang dipilih untuk memecahkan masalah penelitian.

Deskripsi ini digunakan untuk mengembangkan pemikiran atau kerangka konseptual yang akan digunakan dalam penelitian.

Akhirnya, sebuah hipotesis tindakan dapat dirumuskan yang menggambarkan keberhasilan yang diharapkan/diharapkan dari Langkah Langkah Penelitian Tindakan Kelas tersebut.

F.   Rencana Dan Prosedur Penelitian

Jelaskan dengan jelas prosedur pengujian yang akan dilakukan. Tentukan dengan jelas siapa, kapan dan untuk berapa lama tindakan akan dilakukan dan di mana penelitian akan dilakukan. Prosedur harus dirinci dalam hal perencanaan, tindakan, pengamatan, evaluasi refleksi, dll., dan prosedur ini dapat didaur ulang atau didaur ulang.

Identifikasi siklus kegiatan penelitian dengan menggambarkan tingkat keberhasilan yang tercapai pada setiap siklus sebelum melanjutkan ke siklus berikutnya.

Upaya terlakukan untuk menjaga jumlah siklus lebih dari satu siklus, meskipun jadwal sekolah juga harus diperhitungkan.

Dalam rencana aksi, setiap tahapan harus menjelaskan peran dan intensitas kegiatan setiap anggota staf penelitian, sehingga menjelaskan tingkat dan kualitas kerjasama penelitian.

G.  Jadwal Penelitian

Menyusun jadwal kegiatan Langkah Langkah Penelitian Tindakan Kelas yang meliputi perencanaan, penyusunan, pelaksanaan dan penyusunan laporan penelitian dalam bentuk Gantt chart. Jadwal kegiatan penelitian selama 10 bulan.

H.   Biaya Penelitian

Tentukan jumlah biaya penelitian dalam kaitannya dengan kegiatan dan Langkah Langkah Penelitian Tindakan Kelas.

Tinjauan biaya penelitian:

  • Biaya Ketua, anggota maksimal 30%
  • Estimasi biaya operasional minimal 30%
  • Biaya pembelian ATK hingga 30%
  • Biaya lain-lain 10%
I.     Personalia Penelitian

Jumlah tenaga peneliti maksimal 5 orang, meliputi: 1 kepala ilmuwan (dosen LPTK), 4 anggota peneliti, yang dapat meliputi 1 dosen LPTK dan 3 guru dan/atau tenaga kependidikan lainnya atau 4 guru/staf kependidikan sekolah.

Jumlah guru tidak kurang dari 2 dan harus lebih besar dari jumlah guru.

Jelaskan peran departemen dan waktu yang dihabiskan untuk setiap bentuk kegiatan penelitian. Penelitian dilakukan oleh minimal 3 orang peneliti, dimana 1 orang peneliti kepala sekolah (instruktur LPTK) dan 2 orang guru dan/atau tenaga kependidikan sekolah lainnya.

Cantumkan nama, kelas, tingkatan, jabatan dan institusi anggota tim peneliti yang sama dengan yang tercantum pada Formulir Persetujuan no. 2.

Lampiran-lampiran Dalam Langkah Langkah Penelitian Tindakan Kelas

1.    Daftar Pustaka, yang dituliskan secara konsisten menurut model APA, MLA atau Turabian.

2.    Riwayat Hidup Ketua Peneliti dan Anggota Peneliti (Cantumkan pengalaman penelitian yang relevan sampai saat ini).

Berikut Ini Sistematika Lengkap Laporan Akhir Hasil Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)

Lembar Judul Penelitian …………………………………………………………..

Lembar Indentitas dan Pengesahan ……………………………………………

Abstrak ………………………………………………………………………………..

Daftar Isi ………………………………………………………………………………

Pada Daftar Tabel …………………………………………………………………… …….

Daftar Gambar ……………………………………………………………………….

Daftar Lampiran ……………………………………………………………………..

I.         Pendahuluan …………………………………………………………………..

II.        Kajian Pustaka ………………………………………………………………..

III.      Pelaksanaan Penelitian ……………………………………………………..

IV.      Hasil Penelitian dan Pembahasan ……………………………………….

V.       Simpulan dan Saran …………………………………………………………

Daftar Pustaka ………………………………………………………………………

Lampiran:

Instrumen penelitian …………………………………………………………………………….

Personalia tenaga peneliti……………………………………………………………………..

Riwayat hidup masing-masing personalia penelitian ………………………

Penjelasan  

Komponen Pokok Laporan Pada Langkah Langkah Penelitian Tindakan Kelas

Komponen Pokok Laporan Pada Langkah Langkah Penelitian Tindakan Kelas
Komponen Pokok Laporan Pada Langkah Langkah Penelitian Tindakan Kelas

1.     Abstrak

Uraikan secara singkat unsur-unsur masalah, tujuan, prosedur dan hasil penelitian

2.     Pendahuluan

Ini mencakup elemen latar belakang masalah, data awal tentang pentingnya masalah untuk dipecahkan, identifikasi masalah, analisis dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan definisi istilah yang diperlukan.

3.     Kajian Pustaka

Langkah Langkah Penelitian Tindakan Kelas ini harus memberikan gambaran tentang teori yang relevan dan hasil penelitian yang relevan yang memandu implementasi PTK, serta upaya peneliti untuk membangun argumen teoritis bahwa kegiatan tertentu dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar dan pembelajaran, daripada membenarkan teori. Bab ini diakhiri dengan pertanyaan penelitian dan/atau hipotesis untuk tindakan.

4.     Pelaksanaan Penelitian

Unsur yang meliputi: Deskripsi tempat, waktu, subjek, karakteristik siswa yang menjadi subjek penelitian. Transparansi untuk setiap siklus: perancangan, implementasi, metode pemantauan dan jenis alat, uji coba validasi hipotesis dan metode refleksi. Tindakan yang dilakukan cukup layak dan kolaboratif.

5.     Hasil Penelitian dan Pembahasan

Uraikan setiap siklus dengan data yang lengkap, dimulai dengan perencanaan, pengamatan dan refleksi, dengan penjelasan keberhasilan dan kelemahan yang terjadi. Perlu ditambahkan hal-hal mendasar yaitu pengaruh perubahan (kemajuan) siswa, lingkungan, guru itu sendiri, motivasi dan kegiatan belajar, situasi kelas, hasil belajar. Penyajian grafik dan tabel yang optimal, hasil analisis data menunjukkan perubahan dan disertai dengan pembahasan yang sistematis dan transparan.

6.     Kesimpulan dan Saran

Penyajian kesimpulan (grafik kemajuan) hasil penelitian sesuai dengan tujuan penelitian. Memberikan rekomendasi tindak lanjut berdasarkan pembahasan hasil penelitian.

7.     Daftar Pustaka

Daftar menurut abjad semua sumber perpustakaan yang digunakan dalam penelitian ini.

8.     Lampiran-Lampiran

Berisi instrument penelitian, peneliti, CV masing-masing peneliti, data penelitian dan bukti lain dari pelaksanaan penelitian.

Langkah Praktis Untuk Melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Langkah Praktis Untuk Melakukan Penelitian Tindakan Kelas
Langkah Praktis Untuk Melakukan Penelitian Tindakan Kelas

Berikut ini adalah Langkah Langkah Penelitian Tindakan Kelas yang harus dilakukan guru. Langkah-langkah operasi yang sebenarnya adalah sebagai berikut:

Dalam penelitian tindakan kelas biasanya dilakukan empat langkah tindakan, yaitu: (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) observasi atau observasi, dan (4) refleksi. Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, berikut adalah penjelasan dari masing-masing langkah tersebut.

1. Perencanaan Dalam Langkah Langkah Penelitian Tindakan Kelas

Langkah pertama dalam bentuk perencanaan pada dasarnya adalah kegiatan menyusun rencana aksi, yang berisi penjelasan tentang apa (who) dan mengapa (why).

Kapan (kapan), di mana (di mana), siapa (oleh siapa), dan bagaimana (bagaimana) melakukan tindakan. Langkah ini sering disebut sebagai menjawab atau mendeskripsikan langkah 5w dan 1h.

Dalam Langkah Langkah Penelitian Tindakan Kelas, guru yang menjadi peneliti sering bekerjasama dengan peneliti di Universitas Pendidikan sehingga guru memiliki masukan yang sangat berarti dalam penelitian.

Meskipun sebenarnya ideal bagi guru untuk dapat menyelesaikan semua langkah penelitian tindakan kelas sendiri.

Namun gunu memiliki berbagai keterbatasan, seperti pemahaman teknik penelitian yang mendasar dan wawasan teoritis, sehingga kolaborasi akan sangat membantu.

Jika Langkah Langkah Penelitian Tindakan Kelas dilakukan oleh fakultas bekerja sama dengan peneliti Universitas Pendidikan, langkah rencana tindakan ini juga harus didiskusikan bersama untuk menyepakati rencana tindakan yang efektif.

Artinya, rencana aksi dikembangkan oleh fakultas yang melaksanakan aksi dan peneliti universitas yang mengamati jalannya aksi. Keuntungannya adalah dapat mengurangi faktor subjektif pengamat, sehingga lebih menjamin keakuratan pengamatan.

Hal ini dikarenakan pengamatan guru sendiri terhadap kegiatan yang mereka lakukan seringkali tidak selengkap pengamatan orang lain.

Pada dasarnya, selama langkah perencanaan ini, sejumlah kegiatan harus dilakukan seperti yang ditunjukkan di bawah ini.

  • a. Semacam. Mengidentifikasi dan menganalisis masalah. Soal yang akan dipelajari haruslah kegiatan pembelajaran yang benar-benar berlangsung di dalam kelas, yang benar-benar penting, bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, dan mampu dilakukan oleh guru.
  • b. Mengembangkan konteks untuk pentingnya penelitian yang sedang berlangsung. Harus jelas di sini bahwa memang ada sesuatu yang perlu diteliti, diperbaiki dan ditingkatkan secara kualitatif.
  • C. Nyatakan pertanyaan penelitian dengan jelas Rumusan masalah biasanya berbentuk pertanyaan, tetapi bisa juga berupa kalimat deklaratif
  • d. Tentukan bagaimana mengambil tindakan. Ini sering disebut sebagai merumuskan hipotesis tindakan. Dalam merumuskan suatu hipotesis, tindakan biasanya dilakukan dengan merumuskan beberapa alternatif tindakan, kemudian memilih beberapa tindakan yang diprediksi paling menjanjikan untuk perbaikan atau peningkatan kualitas pembelajaran.

Berikut adalah contoh pertanyaan penelitian dalam Langkah Langkah Penelitian Tindakan Kelas yang dirumuskan sebagai: “Apakah pembelajaran kolaboratif berbasis pendekatan contextual teaching (CTL) meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa materi kinesiologi SMA Majapahir tipe X?”

Berdasarkan pengamatan terhadap keadaan yang sebenarnya di dalam kelas, guru sebagai peneliti melaksanakan tahap perencanaan, dan kegiatan pokoknya adalah sebagai berikut.

  • a. Semacam. Merancang materi pokok kinematika dan isi materi pembelajaran untuk siswa kelas X SMA.
  • b. Merancang materi pembelajaran materi kinesiologi yang sesuai dengan konsep pembelajaran kooperatif berbasis pendekatan pembelajaran kontekstual (CTL)
  • c. Langkah-langkah khusus untuk merancang proses pembelajaran kolaboratif berdasarkan pendekatan pengajaran kontekstual (CTL)
  • d. Menetapkan indikator pencapaian hasil belajar siswa pada mata pelajaran kinesiologi. Misalnya, hasil belajar kinesiologi dianggap berhasil jika setidaknya 70% siswa dengan Integritas Belajar dapat menjawab dengan benar setidaknya 60% dari total pertanyaan.
  • e. Menyusun instrumen penelitian, yang meliputi
  1. Menyiapkan perangkat pembelajaran berupa silabus dan skenario pembelajaran
  2. Mempersiapkan tes tertulis dan tes kinerja:
  3. Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS)
  4. Membuat lembar pedoman observasi kegiatan

2. Tindakan

Mengambil langkah perencanaan di atas sebagai contoh, dalam langkah tindakan ini, strategi pembelajaran kooperatif dan desain skenario berbasis pendekatan pengajaran kontekstual (CTL) diterapkan dalam proses pembelajaran.

Pelaksanaan gerakan ini biasanya membutuhkan waktu minimal dua sampai tiga bulan untuk menyelesaikan beberapa mata pelajaran atau beberapa kompetensi dasar (KD).

Beberapa tindakan berikut akan dilakukan melalui pembelajaran kolaboratif dengan menggunakan pendekatan situasional teaching (CTL):

Semacam. Tes awal menggunakan tes kognitif untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami dan memecahkan masalah Tes konseptual dan kinerja awal untuk mengukur kemampuan psikomotorik siswa

  • b. Mencapai tujuan belajar dan memotivasi siswa.
  • C. Menyajikan informasi sesuai konteks.
  • d. Mengatur siswa ke dalam kelompok belajar.
  • e. Membimbing kelompok untuk bekerja dan belajar bersama.
  • F. Penilaian berupa post-test yang dilakukan secara pre-test
  • G. Bandingkan skor yang diperoleh pada pre-test dan post-test pada setiap siklus tindakan.
  • H. Siswa yang menunjukkan kemajuan diberi penghargaan berdasarkan batas penguasaan pembelajaran yang ditetapkan dalam indikator kinerja

Sebuah generasi. Memberdayakan siswa yang belum mencapai batas ketuntasan belajar, yang menjadi lebih serius pada siklus kegiatan selanjutnya.

Perlu ditekankan di sini bahwa tindakan yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas seringkali jarang berhasil mencapai batas ketuntasan belajar dalam satu siklus. Oleh karena itu, penelitian tindakan kelas dilakukan dalam siklus, yaitu lebih dari satu siklus, tetapi juga dua, tiga, atau bahkan lebih.

Penelitian tindakan kelas dimulai dengan siklus pertama dan terdiri dari empat kegiatan, perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Berdasarkan siklus I, guru akan mengetahui letak keberhasilan dan kegagalan atau hambatan yang ditemui pada siklus I. Oleh karena itu, guru merumuskan kembali rencana tindakan untuk siklus kedua. Kegiatan siklus II dapat berupa kegiatan siklus I, namun dengan perbaikan atau penambahan berdasarkan kendala atau kegagalan yang ditemui pada siklus I.

Dengan merancang gerakan untuk siklus kedua, guru dapat melanjutkan fase kegiatan seperti yang mereka lakukan pada siklus pertama, tetapi dengan perbaikan. Jika dalam dua siklus guru merasa bahwa indikator kinerja yang telah dirumuskan sebelumnya telah tercapai, maka membuat kesimpulan dan signifikansi hasil.

Namun, jika masalah yang diteliti tetap tidak terselesaikan, lanjutkan ke siklus berikutnya, seperti yang dilakukan pada siklus kedua, dengan perbaikan tentunya. Sebenarnya tidak ada batasan berapa siklus yang harus dilakukan tergantung pada metrik pencapaian yang telah dirumuskan sebelumnya.

Namun, untuk guru dengan pemahaman terbatas tentang penelitian tindakan kelas dan waktu yang terbatas, biasanya dua siklus penelitian baik-baik saja karena tugas pembelajaran sehari-hari. Hal ini karena salah satu prinsip penelitian tindakan bagi guru di kelas adalah tidak boleh mengorbankan pelaksanaan pembelajaran sehari-hari yang diselenggarakan oleh sekolah.

Guru mengajukan pertanyaan yang menarik: “Bagaimana jika mencoba suatu gerakan atau metode dalam suatu kemampuan dasar (KD) tertentu sudah sesuai, tetapi ingin menerapkannya pada KD berikutnya, dan hasilnya tidak relevan dengan materi pembelajaran di dalamnya?” jawabannya adalah: “Lewati KD yang tidak relevan dan tunggu KD berikutnya yang relevan.”

Ada juga pertanyaan: “Apakah boleh mencoba suatu tindakan di siklus pertama semester pertama dan melanjutkan siklus kedua di semester kedua?” Jawab : “Tidak mungkin!!!” Kenapa? Karena jika menunggu sampai semester depan, rentang waktunya terlalu lama, dan saya khawatir siswa yang pindah akan melupakannya, atau guru mungkin melupakan kesalahan semester lalu.

Akibatnya mungkin tidak efektif dan hasilnya tidak akan meningkatkan atau meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa, tetapi hanya membuang-buang pikiran, tenaga dan hal-hal biasa.

Perlu ditegaskan kembali bahwa dalam langkah tindakan ini, adegan aksi yang akan dilakukan digambarkan secara rinci dan tertulis sehingga guru yang akan melakukan tindakan jelas, tidak bingung atau bahkan lupa. Detail adegan aksi harus mencakup setidaknya yang berikut:

  1. Langkah Langkah Penelitian Tindakan Kelas;
  2. Kegiatan yang harus dilakukan guru:
  3. Kegiatan yang harus dilakukan siswa
  4. Jenis media pembelajaran atau alat peraga yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran
  5. Jenis instrumen yang akan digunakan untuk melakukan observasi dan cara penggunaannya

3. Observasi Pada Langkah Langkah Penelitian Tindakan Kelas

Observasi sebenarnya dilakukan pada saat tindakan sedang dilakukan, karena observasi dilakukan pada saat tindakan sedang dilakukan.

Pada langkah ini. Guru sebagai peneliti mengamati apa yang dilakukannya sendiri, mencatat apa yang dianggap penting dan hambatan yang dihadapi dalam melakukan tindakan.

Untuk pengamatan yang cermat, guru harus menggunakan format atau panduan pengamatan yang disiapkan dengan cermat dan mengamati jalannya tindakan dan dampaknya terhadap peningkatan proses pembelajaran dan hasil siswa.

Data yang dikumpulkan melalui observasi dapat berupa data kuantitatif seperti: hasil kuis, hasil presentasi, hasil tugas, hasil tugas, hasil ulangan, dll. Juga dapat berupa data kualitatif seperti: motivasi siswa di kelas, aktivitas siswa dalam diskusi kelompok.

Kemampuan siswa bekerja sama dalam kerja kelompok, kualitas pertanyaan siswa kepada guru, kualitas jawaban siswa saat menjawab pertanyaan guru, kualitas proses diskusi kelompok siswa, dll.

Berikut ini adalah contoh data yang akan dikumpulkan selama kegiatan observasi, yaitu:

  • (a) Nilai ujian esai dengan skala penilaian.
  • (b) nilai tes esai tidak bertanda,
  • (c) kualitas proses diskusi kelompok,
  • (d) kualitas tanya jawab siswa selama proses pembelajaran, dan
  • (e) aktivitas siswa yang dianggap penting.

Dengan data tersebut, alat observasi yang digunakan adalah:

  • (a) Soal esai yang akan dinilai menggunakan rubrik.
  • (b) soal tes esai tanpa skala penilaian,
  • (c) lembar pedoman observasi dengan kriteria penilaian gagasan siswa dan kualitas aktivitas siswa selama diskusi kelompok.
  • (d) pedoman observasi yang memuat kriteria penilaian kualitas tanya jawab siswa selama proses pembelajaran, dan
  • (e) catatan lapangan.

4. Refleksi

Kegiatan pada langkah ini adalah mengamati, mengkaji, dan menganalisis secara mendalam dan menyeluruh tindakan yang dilakukan berdasarkan data yang dikumpulkan pada langkah observasi.

Berdasarkan data kuantitatif dan kualitatif yang tersedia, guru dinilai sebagai peneliti untuk mengetahui apakah tindakan yang telah dilakukan telah berhasil meningkatkan atau meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar siswa.

Selain itu, melalui evaluasi dalam refleksi ini juga akan ditemukan kekurangan-kekurangan pada tindakan yang telah dilaksanakan, yang akan menjadi dasar untuk perbaikan rencana tindakan untuk siklus berikutnya.

Oleh karena itu, kegiatan dalam Langkah Langkah Penelitian Tindakan Kelas metode refleksi ini pada dasarnya terdiri dari mengamati, mengevaluasi, menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi pengamatan terhadap tindakan yang telah dilakukan.

Jika terjadi masalah pada saat proses refleksi, guru sebagai peneliti harus melalui proses review pada siklus berikutnya, meliputi perencanaan ulang, tindakan ulang, dan pengamatan ulang, sampai masalah dapat diselesaikan.

Manfaat Setelah Melakukan Langkah Langkah Penelitian Tindakan Kelas

Manfaat Setelah Melakukan Langkah Langkah Penelitian Tindakan Kelas
Manfaat Setelah Melakukan Langkah Langkah Penelitian Tindakan Kelas

Setelah membahas langkah langkah penelitian tindakan kelas, kita juga harus bahas menfaat PTK.

Dari PTK yang Anda lakukan, Anda akan mendapatkan keuntungan sebagai berikut.

  1. Meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran di kelas.
  2. Meningkatkan kualitas profesional guru.
  3. Melatih guru menjadi pemecah masalah yang handal.
  4. Menumbuhkan kreativitas guru.
  5. Mengembangkan rasa percaya diri guru.
  6. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan sekolah.

Tujuan Dari Langkah Langkah Penelitian Tindakan Kelas

Tujuan Dari Langkah Langkah Penelitian Tindakan Kelas
Tujuan Dari Langkah Langkah Penelitian Tindakan Kelas

Langkah langkah penelitian tindakan kelas sudah lengkap, sekarang kita ke tujuan dibuatan ptk.

Tujuan PTK adalah sebagai berikut :

  1. Memperbaiki cara mengajar guru.
  2. Meningkatkan perilaku siswa.
  3. Memperbaiki dan memperbaiki praktik pembelajaran.
  4. Mengubah kerangka pengajaran guru dan meningkatkan tingkat layanan profesional guru.

Akhir Kata

Demikianlah pembahasan seputar langkah langkah penelitian tindakan kelas yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat dan terimakasih.


FAQ

4 Langkah Penelitian Tindakan Kelas?

Perencanaan > Pelaksanaan > Observasi > Refleksi

Langkah Langkah Apa Saja Yang Harus Dilakukan Dalam Penelitian?

Merumuskan Masalah > Hipotesis > Menetapkan Variabel Penelitian > Menetapkan Prosedur Kerja > Mengumpulkan Data > Menganalisis Data > Membuat Kesimpulan > Mengkomunikasikan Hasil Penelitian

Langkah-Langkah Penelitian Menurut Sugiyono?

Tahapan Deskripsi > Tahap Reduksi > Tahap Seleksi